Sindonews.com - Presiden Palestina, Mahmoud Abbas
meminta pembaharuan status Palestina dalam Sidang Majelis Umum PBB, di
New York, Amerika Serikat (AS).
Abbas kembali menyoroti status Palestina di PBB, dengan mengatakan bahwa
dia akan terus mengupayakan keanggotaan penuh Palestina di PBB.
Tetapi, Abbas mengatakan sebuah negosiasi dengan organisasi regional dan
negara anggota PBB yang bertujuan mengadopsi sebuah resolusi untuk
membuat Palestina sebagai sebuah negara non-anggota PBB dalam sidang
umum kali ini.
Assad menambahkan dalam usaha unutk mendapatkan keanggotaan di PBB kami
tidak berusaha mendelegitimasi sebuah negara yang ada yaitu Israel,
melainkan menegaskan negara yang harus direalisasikan yaitu Palestina.
Saat ini, Organisasi Pembebasan Palestina, PLO, hanya bersatus sebagai
pengamat permanen. Sementara tahun lalu kami kurang dukungan untuk
mendapatkan keanggotaan penuh di PBB. Namun, Palestina diterima menjadi
anggota badan kebudayaan PBB, Unesco, dan mendapat penentangan dari
Israel dan Amerika Serikat.
Abbas menegaskan dengan adanya perubahan status Palestina bisa terlibat
dalam perdebatan dalam Sidang Umum PBB. Serta meningkatkan peluang
Palestina bergabung dengan sejumlah badan PBB dan Mahkamah Kriminal
Internasional.
Dalam pidatonya Abbas juga mengecam pembangunan Israel di sekitar
Yerusalem Timur. ''Ini adalah kampanye pembersihan etnis terhadap rakyat
Palestina dengan cara menghancurkan rumah mereka," tegas Abbas seperti
diberitakan BBC.co.uk, Jumat (28/9/2012).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar