]] Dynamic Blog: Di Jerusalem, Waktu Berbuka Puasa Ditandai Bunyi Dentuman Meriam

Kamis, 02 Agustus 2012

Di Jerusalem, Waktu Berbuka Puasa Ditandai Bunyi Dentuman Meriam

Jerusalem, - Tradisi menembakkan meriam sebagai penanda tibanya waktu buka puasa telah dilakukan bangsa-bangsa Arab sejak ratusan tahun lalu. Tradisi unik ini diyakini diawali oleh bangsa Mesir.

Umat Islam di dunia Arab tidak akan membatalkan puasanya sebelum mendengarkan ledakan meriam. Begitupun dengan warga di Jerusalem. Di negara ini, tradisi menembakkan meriam telah dilakukan secara turun temurun selama 120 tahun oleh keluarga Sanduqa.

Rajai Sanduqa, yang kini bertanggung jawab menembakkan meriam mulai melaksanakan tugasnya pada tahun 1992. Dia merasa bangga dengan tugasnya meskipun sedikit mendapat tentangan dari keluarga.

Dua bulan sebelum Ramadan,
masyarakat sekitar banyak yang mendatanginya. Mereka meminta Rajai menembakkan meriam pada waktu buka puasa yang tepat.

Suatu ketika dia pernah melakukan kesalahan. Rajai Sanduqa menembakkan meriam satu menit lebih awal dari waktu buka yang seharusnya. Setelah peristiwa itu, banyak orang yang melakukan protes kepadanya.

"Satu tahun, saya membuat kesalahan besar dan menembakkan meriam satu menit lebih awal. Pada hari berikutnya, semua orang mulai berteriak dan ingin memukul saya. Saya menyadari betapa pentingnya peran saya bagi masyarakat sekitar," katanya kepada BBC, Kamis (2/8/2012)

Rajai Sanduqa mengambil kursus untuk meledakkan meriam dari pemerintah Israel. Dia juga memiliki izin resmi dari pemerintah untuk menjalankan tugasnya. Dia belajar tradisi keluarga itu dari ayahnya.

Tugasnya yang harus meledakkan meriam tepat saat waktu buka puasa tiba, menyebabkan Rajai Sanduqa tidak sempat berbuka puasa di rumah bersama keluarganya. Istri dan anaknya mengeluh karena Rajai jarang makan di rumah selama berbuka puasa. Meskipun demikian dia tetap senang melaksanakan tugasnya.

Dia bertekad bahwa tradisi ini akan terus dipegang oleh keluarga Sanduqa. Dia ingin anaknya mengambil alih tugas mulia itu ketika waktunya tiba.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar