]] Dynamic Blog: Menjual Helikopter Justru Dituding Menipu

Kamis, 02 Agustus 2012

Menjual Helikopter Justru Dituding Menipu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nasib malang menimpa Weyly B. Muljadi, Presiden Direktur PT Helizona selaku Agen Tunggal Helikopter Robinson buatan Amerika.
Awalnya, di bulan Juli 2007, Weyly dihubungi oleh kawannya yaitu Jack Budiman  untuk diperkenalkan kepada Yoseph Halim, Direktur PT Poliplant Sejahtera yang bergerak di bidang Perkebunan Kelapa Sawit.
Yoseph Halim menyampaikan niatnya untuk membeli Helikopter Robinson type R 44 senilai USD 560.134,92 untuk keperluan operasional di daerah Pontianak dan Ketapang - Kalimantan Barat. Setelah pertemuan tersebut, ditandatangani lah Perjanjian Jual beli nomor 012/PJB-HZ/VII/07, pada tanggal 12 September 2007, antara PT Helizona dan PT Poliplant Sejahtera.
Alhasil Helikopter yang dipesan oleh Yoseph belum dapat didatangkan ke Indonesia, dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada hari Kamis tanggal 26 Juli 2012,
Weyly menegaskan bahwa keterlambatan kedatangan Helikopter adalah disebabkan karena proses mendapatkan ijin pengadaan pesawat yang diterbitkan oleh Departemen Perhubungan Udara terhambat dikarenakan pihak Pembeli / PT Poliplant tidak mau melaksanakan kewajibannya, yaitu menyetujui biaya pengiriman Pilot ke Malaysia untuk mengambil type rating, membangun Helipad di lahan sawit PT Poliplant di Pontianak, membangun fasilitas Hanggar atau menyewa Hanggar sebagaimana telah diusulkan oleh pihak PT Helizona.
Fasilitas penunjang operasional serta ketersediaan Pilot merupakan syarat utama untuk penerbitan ijin pemasukan Helikopter tersebut, padahal menurutnya, di dalam kontrak pada pasal 6, tercantum jelas bahwa "Serah terima Helikopter baru dapat dilaksanakan setelah seluruh prosedur Perijinan dipenuhi oleh Pihak Pertama dan Pihak Kedua." (Penjual dan Pembeli).
Pada sidang terdahulu, Yoseph Halim menyampaikan bahwa Ijin operasi (AOC) PT Helizona telah dicabut oleh Departemen Perhubungan Udara sehingga PT Helizona tidak dapat mengimpor Helikopter tersebut, namun Weyly menegaskan bahwa pada saat penandatangan kontrak dan proses pengadaan sedang berlangsung, AOC PT Helizona belum dicabut oleh Departemen Perhubungan, bahkan saat itu korespondensi dengan Departemen Perhubungan terkait proses ijin impor masih berlangsung, dan AOC Helizona baru dicabut pada bulan Oktober 2008.
Di dalam persidangan, Weyly menegaskan kepada Jaksa Penuntut umum Arya Wicaksana SH bahwa terhambatnya proses impor tersebut disebabkan Pihak Pembeli tidak mau memenuhi kewajibannya sesuai dengan yang tercantum di dalam Pasal 6 Perjanjian Jual Beli.
"Ibarat membeli mobil, membangun garasi dan menggaji Supir bukanlah kewajiban Penjual." tegas Weyly di Jakarta, Kamis(2/8/2012).
Diapun menyampaikan bahwa sebelum Yoseph Halim melakukan pembatalan, Weyly telah membayar lunas Helikopter tersebut ke Pihak Robinson Helikopter Company di Amerika dan pada tanggal 22 Febuari 2008 Helikopter tersebut sudah siap dikirim, bahkan menurutnya, di dalam kasus tersebut, dialah Pihak yang dirugikan karena dikenakan denda penyimpanan (Storage Fee) oleh Pihak Pabrik Robinson Helikopter di Amerika sebesar lebih kurang USD 32.000 per tanggal 26 Juli 2012.
Menurut Weyly, yang lebih aneh lagi adalah setelah dirinya dituduh melakukan penipuan, pada tanggal 15 Agustus 2011 Yoseph Halim secara diam-diam mengirimkan email pribadi ke Robinson Helikopter Company - Amerika yang intinya ingin menarik Helikopter tersebut.
Pada persidangan Kamis lalu, Ketua Majelis Hakim Usman menanyakan kepada Weyly, apakah ada yang akan disampaikan, iapun menjelaskan bahwa pada saat ia di periksa di Polda Metro Jaya, ia menyampaikan kepada Penyidik bahwa apa alasannya sehingga ia dilaporkan telah melakukan penipuan dalam hal Perjanjian Jual Beli Helikopter tersebut, Penyidik menyampaikan karena Pembeli melaporkan bahwa Helikopter yang dipesannya tidak pernah dilihat.
Weyly menjawab bahwa keterlambatan kedatangan Helikoper tersebut adalah dikarenakan Pihak Pembeli tidak mau melaksanakan kewajibannya sesuai dengan kontrak, sedangkan Helikopter telah siap dikirim, lunas dibayar dan sesuai dengan pesanan pembeli.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar