]] Dynamic Blog: Profil Tim Promosi Liga Inggris: Southampton

Selasa, 15 Mei 2012

Profil Tim Promosi Liga Inggris: Southampton

TRIBUNNEWS.COM - Barclays Premier League (BPL) musim 2011/2012 telah usai. Bolton Wanderers, Blackburn Rovers, serta Wolverhampton Wanderers, dipastikan tersingkir dan harus bermain di Championship musim depan.
Ketiga tim itu nantinya akan digantikan oleh Reading, Southampton, serta salah satu dari West Ham dan Blackpool, yang akan menjalani partai play-off untuk menentukan siapa yang berhak menemani Reading dan Southampton promosi ke BPL musim depan.
Lampu sorot layak diarahkan kepada Southampton. Sebab klub berjulukan The Saints ini merupakan tim promosi yang sarat dengan tradisi di masa lampau. Klub yang bermarkas di St. Mary’s Stadium ini juga pernah melanglang buana di BPL sejak resmi bergulir pada musim 1992/1993. Ya, The Saints adalah salah satu tim yang pertama kali berkompetisi di BPL.
Klub yang berasal dari
wilayah Hampshire ini berhasil mengakhiri petualangan selama 7 tahun di Championship. Setelah 27 tahun melanglang buana di level teratas persepakbolaan Inggris, Southampton harus terdegradasi pada akhir kompetisi BPL musim 2004/2005.
Prestasi tertinggi Southampton adalah raihan Piala FA pada 1976. Pada musim 1983/1984, sewaktu BPL masih bernama Divisi Satu, The Saints mencapai pencapaian tertinggi klub itu dalam sejarah sebagai runner-up.
Pada musim 1993/1994, The Saints bahkan nyaris terdegradasi. Pergantian pelatih dari Ian Branfoot ke Alan Ball mampu membawa Le Tissier cs duduk di peringkat 10 pada musim 1994/1995.
Setelah Alan Ball dibajak Manchester City di akhir musim itu, Southampton terus menurun dan kembali terancam degradasi. Di akhir musim 1995/1996, Southampton hanya finis di urutan ke-17 dengan koleksi 38 angka dan berhasil lolos dari degradasi setelah unggul selisih gol.
Pada musim 1996/1997, ketika dilatih Graeme Souness, Southampton bahkan berhasil membantai tim yang sedang mendominasi BPL, Manchester United dengan skor mencolok, 6-3 di kandang terdahulu, The Dell. Pergantian pelatih terus menerus membuat Southampton kurang layak diperhitungkan. Alih-alih lolos ke kompetisi Eropa, posisi The Saints di akhir musim tidak jauh dari papan tengah dan papan bawah hingga akhirnya terdegradasi pada musim 2004/2005.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar