TRIBUNNEWS.COM JAKARTA- Dari hasil penelitian dan riset yang dilakukan sejak tahun 2006 , pada tahun 2011 baru sekitar 12 % umat Islam memiliki Alquran di rumahnya , tahun ini jumlah umat Islam yang memiliki Alquran mencapai 15 %.
Hal ini dikemukakan Pimpinan Ar-Rahman Qur’ anic Learning (AQL) Bachtiar Nasir yang juga menjabat sebagai Sekjen Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) disela-sela peresmian AQL, Sabtu (14/7/2012).
Diutarakan Bachtiar dari 15 % umat Islam yang mimiliki Alquran baru sekitar 2 % yang mampu membaca dan mengerti tafsir dari Alquran.
Keprihatinan masih sedikitnya umat Islam yang memiliki serta mampu membaca Alquran mendorong Ustadz Bachtiar meluncurkan Gerakan Indonesia Menulis Al-Qur’an (ImanQu)”.
Dengan gerakan ini Bachtiar berharap umat Islam mencintai Alquran, mengerti dan menjalankan apa yang telah diperintah Allah . Selain itu,
umat agar tidak buta akan makna dari Alquran, dan tidak hanya sekedar ritual saja.
Terkait dengan adanya kasus korupsi dengan pengadaan Alquran, Bachtiar mengatakan orang yang melakukan korupsi itu jauh lebih rendah dari keledai.”Contohnya keledai membawa kitab-kitab yang tebal-tebal, namun dia tidak akan memakan kitab yang dibawanya. Sementara manusia membawa kitab yang tebal-tebal tapi justru kitab yang berat itu juga dimakannya. Ini kan jauh lebih rendah dari keledai” Ujar Bachtiar.
Sewaktu ditanyakan siapa yang salah?, Bachtiar mengaku semua ini merupakan taggung jawab ulama.
Ar-Rahman Qur’anic Learning (AQL) merupakan wadah yang memfasilitasi umat untuk mentadabburi Al Quran. Dengan tadabbur , diharapkan umat dapat berqur’an secara fungsional sehingga terbentuklah pribadi-pribadi berkarekter Alquran yang siap membangun peradaban Islam berdasarkan sistim Alquran. Dalam mewujudkn visi dan misinya. AQL bergerak dengan mengembangkan 5 pilar peradaban yaitu : ibadah ,iptek ,sosbud,kesehatan, kemanusian, ekonomi dan kewirasusahaan.
Hal ini dikemukakan Pimpinan Ar-Rahman Qur’ anic Learning (AQL) Bachtiar Nasir yang juga menjabat sebagai Sekjen Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) disela-sela peresmian AQL, Sabtu (14/7/2012).
Diutarakan Bachtiar dari 15 % umat Islam yang mimiliki Alquran baru sekitar 2 % yang mampu membaca dan mengerti tafsir dari Alquran.
Keprihatinan masih sedikitnya umat Islam yang memiliki serta mampu membaca Alquran mendorong Ustadz Bachtiar meluncurkan Gerakan Indonesia Menulis Al-Qur’an (ImanQu)”.
Dengan gerakan ini Bachtiar berharap umat Islam mencintai Alquran, mengerti dan menjalankan apa yang telah diperintah Allah . Selain itu,
umat agar tidak buta akan makna dari Alquran, dan tidak hanya sekedar ritual saja.
Terkait dengan adanya kasus korupsi dengan pengadaan Alquran, Bachtiar mengatakan orang yang melakukan korupsi itu jauh lebih rendah dari keledai.”Contohnya keledai membawa kitab-kitab yang tebal-tebal, namun dia tidak akan memakan kitab yang dibawanya. Sementara manusia membawa kitab yang tebal-tebal tapi justru kitab yang berat itu juga dimakannya. Ini kan jauh lebih rendah dari keledai” Ujar Bachtiar.
Sewaktu ditanyakan siapa yang salah?, Bachtiar mengaku semua ini merupakan taggung jawab ulama.
Ar-Rahman Qur’anic Learning (AQL) merupakan wadah yang memfasilitasi umat untuk mentadabburi Al Quran. Dengan tadabbur , diharapkan umat dapat berqur’an secara fungsional sehingga terbentuklah pribadi-pribadi berkarekter Alquran yang siap membangun peradaban Islam berdasarkan sistim Alquran. Dalam mewujudkn visi dan misinya. AQL bergerak dengan mengembangkan 5 pilar peradaban yaitu : ibadah ,iptek ,sosbud,kesehatan, kemanusian, ekonomi dan kewirasusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar