TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 173 domba tewas seketika akibat tersambar petir, saat mereka tengah merumput di daerah pegunungan di wilayah negara bagian otonom Hoboksar Mongolia, Xinjiang Uygur, Selasa (10/7/2012).Alten Bagen, remaja Mongolia berusia 18 tahun, yang menggembalakan domba-domba itu, mengungkapkan insiden itu berawal, dari hujan deras yang melanda wilayah itu sepanjang malam.
"Semua ini berawal ketika hujan lebat turun di tengah malam, hujan itu membuat saya mencari perlindungan, di wilayah Yurt yang berada di dekat situ. Tiba-tiba petir menyambar dataran itu, saya mendengar domba-domba mengembik, tetapi saat saya kesana mereka semua telah tewas," ujarnya, seperti dikutip dari the Jakartapost.com, Jumat (13/7/2012).
Selain harus kehilangan 173 dombanya karena tersambar petir,
ia juga kehilangan 30 ekor dombanya yang lain, karena terbawa banjir bandang yang melanda wilayah itu.
Ayah Bagen, yang juga merupakan seorang gembala, langsung menyambangi lokasi setelah mendengar kabar dari anaknya.
"Bau daging terbakar sangat menyengat. Jika saya berada di sini, mungkin itu tidak akan terjadi.
Menurut gembala berusia 42 tahun itu, domba-domba itu, merupakan satu-satunya sumber penghasilan bagi keluarganya. "Hewan-hewan itu satu-satunya sumber penghasilan bagi keluarga kami," katanya.
Untuk menutup kerugian, ayah dan anak itu, mengambil kulit domba-domba itu. "Saya akan menjual kulit mereka, untuk mendapatkan uang," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar