TRIBUNNEWS.COM - Lagi-lagi siswa sekolah putri di Afghanistan kembali dilarikan ke rumah sakit lantaran menderita keracunan. Sebanyak 160 siswi sebuah sekolah di Provinsi Takhar, di bawa ke rumah sakit di hari Selasa (29/5/2012) kemarin, lantaran terlalu banyak menghirup zat beracun.
Juru Bicara Kepolisian, Khalilullah Aseer, mengungkapkan, seseorang menyemprotkan material beracun sebelum para siswi masuk ke dalam kelas. Ia menduga pelaku teror merupakan anggota kelompok Taliban.
Insiden itu, merupakan kedua kalinya yang terjadi di sekolah putri Aahan Dara, di Taluqan, dalam waktu seminggu terakhir.
Korban, yang masih berusia sekitar 10 hingga 20 tahun tersebut, mengeluh menderita sakit kepala, pusing dan mual sebelum dilarikan ke rumah sakit, kata Hafizullah Safi, Direktur Departemen Kesehatan Provinsi Takhar.
Setengah dari mereka, ungkapnya sudah diperbolehkan pulang setelah menerima perawatan kurang lebih selama satu jam. Pihak rumah sakit menurutnya, juga telah mengambil sampel darah para korban untuk diteliti.
Kejadian serupa, yang menimpa kepada para gadis itu, beber Juru Bicara Kepolisian Takhar, Khalilullah Aseer, sudah terjadi beberapa kali di Afghanistan, dimana diduga merupakan bentuk teror baru milisi yang tak mengininkan perempuan mengenyam pendidikan.
"Masyarakat Afghanistan sudah tahu bahwa para teroris dan Taliban melakukan hal-hal ini, dan mengancam anak perempuan untuk menghentikan mereka pergi ke sekolah," katanya.
"Sekarang kita sedang menerapkan demokrasi di Afghanistan, dan kami ingin anak perempuan untuk dididik, tetapi musuh-musuh Pemerintah tidak menginginkannya," lanjutnya.
Pada bulan April lalu, di provinsi Takhar, lebih dari 170 perempuan dilarikan ke rumah sakit setelah menenggak air sumur sekolah, yang diduga telah diracun.
Sementara awal bulan ini, kurang lebih 400 siswa di sebuah sekolah di provinsi Khost, jatuh sakit setelah minum air dari sumur yang juga diduga telah diracun.
Sejumlah pihak menyalahkan Taliban, yang merupakan sekutu terdekat kelompok teroris dunia, al Qaeda, yang melakukan aksi teror tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar