TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Fakta terkini mengungkap, lahan ibadah seperti Mushola terkadang lebih kecil dan terkucil di antara megahnya pusat perbelanjaan.
Tentu saja, menimbulkan keprihatinan bagi masyarakat muslim. Hal ini diungkap oleh politisi Demokrat yang tak lain anggota Komisi VIII DPR, Inggrid Kansil, Kamis (28/6/2012)."Semakin baik pelayanan publik dalam pemenuhan hak beribadah secara layak maka semakin baik masyarakat memberikan penilaian positif," kata Politisi Demokrat tersebut kepada Tribunnews.com, Kamis (28/6/2012).
Hal serupa, sambung istri Menkop UKM Syarief Hasan, sejumlah pabrik dan beberapa perkantoran besar masih menyediakan mushola yang minim yang tidak sebanding dengan jumlah karyawan yang besar.
Bahkan,
kadang Mushola ditempatkan di tempat yang paling kumuh hingga Seakan esensi besar sholat sebagai tiang agama disepelekan oleh pihak swasta sebagai pengelola.
"Saya menerima banyak masukan dari masyarakat yang prihatin dengan kondisi itu. Bahkan, ada juga yang membatasi waktu shalat bagi karyawannya," kata politisi asal Dapil Jawa Barat ini.
Untuk itu, Inggrid mendorong pemerintah daerah khususnya juga harus menjadi yang terdepan untuk peduli terhadap hal ini.
Dorongan ini dikuatkan dengan penjabaran Kementrian Agama didalam rapat kerja Kamis (28/06/12), dalam anggaran pagu definitif khusus untuk Bimbingan Masyarakat Islam tahun 2012 dialokasikan anggran Rp2,7 Triliun.
"Anggaran yang besar tersebut dapat dipergunakan untuk memberikan bimbingan dan himbauan kepada pihak swasta agar meletakkan posisi tempat sholat yang layak, baik di pusat perbelanjaan maupun pabrik," tandas Inggrid.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar