]] Dynamic Blog: Donatur Teror Poso Beraset Rp 8 Miliar Bajak MLM Online

Jumat, 22 Juni 2012

Donatur Teror Poso Beraset Rp 8 Miliar Bajak MLM Online

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Tim Datasemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri bersama Brimob Polda Sumut dan Polresta Medan mengamankan terduga donatur teroris Poso, Rizky Gunawan (44) di kediamannya, Jalan Ekawarni III No 4A, Medan Johor, Kamis (21/6/2012).
Rizky diamankan bersama istrinya, Juwita Hermawati (35), ayahnya Kusnan Heriyanto (58), sepupunya, Tomi Irawan (16), dan seorang tamunya, Winansyah (19).
Tak ketinggalan, polisi mengamankan sejumlah dokumen yang berkaitan dengan aktivitas Rizky yang mengelola aset senilai Rp 8 miliar tersebut, yakni tiga rumah mewah, satu ruko, serta tanah di Karo.
Penangkapan ini diikuti penggeledahan aset Rizky di beberapa tempat seperti rumah mewah di Kompleks Griya Karya Kasih No 31 Medan Johor, serta ruko nomor 185 di Jl Williem Iskandar, Medan Tembung.
Rizky diamankan tanpa perlawanan berarti sekitar pukul 10.00 WIB. Dua mobil yang membawa puluhan polisi bersenjata lengkap, menyerbu rumah mewah Rizky.
"Tidak ada tembakan,
cepat kali orang tuh nangkapnya. Langsung dibawa mereka," ujar seorang perempuan, warga sekitar TKP.
Ibu rumah tangga ini, mengatakan, satu keluarga yang diamankan Densus 88 sangat jarang sekali bersosialisasi dengan masyarakat.
"Sudah tiga bulan mereka tinggal, cuma menegur masyarakat saja, tapi jarang bercerita-cerita (berbaur dengan warga)," katanya.
"Kalau si Juwita Hermawati itu pakai jilbab panjang. Baru seminggu masuk pengajian ibu-ibu di sini," katanya.
Lurah Johor, Edwin Faisal, mengatakan tidak mengetahui asal Rizky dan keluarga sebelum tinggal di Ekawarni.
Pantauan Tribun saat penggerebekan di ruko nomor 185 di Jl Williem Iskandar Medan, polisi mengamankan satu sepeda motor Supra X 125 BK 4939 ABV.
Agus, warga sekitar ruko mengatakan, bangunan berlantai dua ini baru dibeli Rizky 3 bulan lalu. Ia menyebut Rizky juga tak pernah bersosialisasi dengan warga sekitar.
Agus mengaku pernah melihat pengumuman penerimaan pegawai untuk perpustakaan umum di ruko ini. "Mungkin dijadikan perpustakaan," kata Agus.
Kapolresta Medan Kombes Monang Situmorang mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan, diketahui Rizky merupakan anggota teroris jaringan Poso dan sempat ikut pelatihan teroris di Poso.
"Rizky merupakan anggota teroris jaringan Poso. Rizky berperan sebagai penyandang dana untuk jaringan terorisnya. Untuk lebih jelasnya, tanya ke Densus 88 saja," ujarnya.
Jejak Rizky terungkap dari jaringan teroris di kawasan Stasiun Gambir Jakarta yang tertangkap Mei lalu.
Berdasarkan informasi yang diperoleh di Mapolresta Medan, di setiap tempat persembunyiannya, Rizky yang juga pakar IT, selalu berganti-ganti profesi, misalnya, sebagai penjual buah di kawasan Jalan Ekawarni III, penjual buku di kawasan Jalan Willem Iskandar/ Pancing, dan sebagai petani di kawasan Kabanjahe.
Setelah melakukan penggeledahan di tiga tempat ini, selanjutnya seluruh orang yang diamankan tersebut dibawa ke Mapolresta Medan dan selanjutnya diboyong ke Jakarta.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) Irjen (Purn) Ansyad Mbai, mengatakan, ruko di Pancing tersebut lengkap dengan meubel dan isinya.
Ia mengatakan dana pembelian aset tersebut didapatkan dari "menghack" atau membajak peserta MLM online. Modusnya, dua tersangka diikutsertakan sebagai peserta MLM online dan berusaha mengajak masyarakat lain untuk mendaftar.
"Poin-poin peserta MLM online itu dibajak dan ditukar ke broker untuk diuangkan," katanya.
Direktur Penindakan BNPT, Brigjen Pol Petrus Golose di sela-sela mengikuti rapat koordinasi BNPT di Markas Kopasus tersebut menjelaskan operasi penyitaan tersebut merupakan pengembangan usai menangkap lima orang terduga pelaku terorisme.
Dua di antaranya terdeteksi sebagai ahli IT untuk penggalangan dana melalui dunia maya.
"Dari pengakuan mereka, pusat pelatihan dan kegiatan kelompok mereka sudah dipindah dari Solo ke Jawa Timur, NTB dan Sulawesi," kata Golose.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar