]] Dynamic Blog: Lukas Rosol, Petenis Kacangan Penakluk Rafael Nadal

Jumat, 29 Juni 2012

Lukas Rosol, Petenis Kacangan Penakluk Rafael Nadal

TRIBUNNEWS.COM - Siapa yang sebelumnya pernah mendengar nama petenis Republik Ceska, Lukáš Rosol? Ia adalah petenis berperingkat seratusan dunia. Wajahnya tidak muncul di halaman depan situs resmi ATP, hanya memiliki profil singkat di Wikipedia, dan bukan siapa-siapa dalam lingkaran petenis elit dunia.
Rosol hanya dianggap makhluk dari Planet Mars di mata ribuan orang yang hadir untuk menyaksikan ronde kedua Grand Slam Wimbledon 2012 di Lapangan Utama, Jumat (29/6/2012) dini hari WIB. Namun setelah pertandingan namanya tidak akan pernah mungkin bisa dilupakan oleh Rafael Nadal dan penggemar tenis lainnya.
Bermain tanpa rasa takut dan nekat adalah impian semua debutan saat bertanding melawan petenis unggulan di lapangan utama sebuah turnamen Grand Slam. Sikap itulah yang diperlihatkan Rosol ketika berhasil membuat salah satu kejutan terbesar di dunia tenis dengan mengalahkan Rafael Nadal di babak kedua lewat pertarungan ketat selama lima set, 6-7 6-4 6-4 2-6 6-4.
Para penonton terkejut dan tercengang, tak terkecuali
Nadal, jawara edisi 2008 dan 2010. Bahkan Rosol terlihat tidak percaya dirinya bisa masuk buku sejarah dalam deretan pemain yang berani menantang dan menyingkirkan petenis unggulan di babak awal Wimbledon.
Peter Doohan menaklukkan Boris Becker pada 1987, George Bastl menjinakkan Pete Sampras di babak yang sama pada 2002, dan terakhir Ivo Karlovic yang menumbangkan sang juara bertahan, Lleyton Hewitt, di hari pertama edisi 2003. Namun aksi heroik Rosol bisa dibilang lebih fenomenal karena Nadal sedang dalam performa terbaik dan baru saja menjuarai Prancis Terbuka.
Nadal selalu tampil di babak final lima gelaran Grand Slam terakhir, dan bersama Novak Djokovic serta Roger Federer membentuk trio maut yang meraih 28 trofi dari 29 turnamen terbesar dalam dunia tenis tersebut. Rosol mengaku tidak pernah sedikitpun terbersit dalam pikirannya bisa mematahkan statistik mencengangkan di atas.
"Ini mungkin menjadi kejadian sekali dalam seumur hidup saya bisa bermain seperti ini melawan petenis sekelas Rafael Nadal di lapangan utama dan menang! Semua tidak berjalan mudah dan saya tidak percaya bisa melakukannya," ujar Rosol seperti dikutip dari Eurosport.
"Ini semua seperti mimpi! Bagaikan sebuah tim kecil dari Republik Ceska yang bisa mengalahkan Real Madrid dalam sepak bola," lanjut Rosol.
Tidak perlu heran mengapa Rosol menganggap dirinya adalah tim kecil dari Republik Ceko. Ia jelas berada di kelas yang berbeda dari Nadal dalam percaturan tenis dunia.
Ketika petenis asal Spanyol peringkat dua dunia itu mampu mengoleksi 50 trofi dan meraup hadiah uang lebih dari 50 juta dolar, apa yang telah dilakukan Rosol? Ia saat ini hanya menduduki peringkat 100 dunia, tanpa sekalipun meraih titel juara, dan baru mengumpulkan hadiah uang sebesar 879 ribu dolar.
Target Rosol dalam pertandingan melawan Nadal di salah satu turnamen Grand Slam paling terkenal itu hanyalah untuk memastikan tidak kalah 6-0 6-1 6-1. Dan sejak pertama mengayunkan raket, semua terlihat berjalan mulus.
Rosol tidak memberikan Nadal, yang terlihat gusar dan bingung, kesempatan untuk mengembangkan permainan. Ia memberi ketegangan di set pertama, membuat Nadal kesal di set kedua, memasang bel tanda bahaya di set ketiga, lengah di set keempat, sebelum merayakan pesta kemenangan di set penutup.
Ketika Rosol merayakan kemenangan, Nadal justru tertunduk lesu ketika meninggalkan lapangan. Meski kecewa karena meraih hasil terburuk di turnamen Grand Slam dalam tujuh tahun terakhir, Nadal tak sungkan memuji sang lawan.
"Saya tidak senang dan sangat kecewa karena selalu menyakitkan ketika merasakan kekalahan. Saya melawan petenis yang tangguh, kalah, dan tersingkir. Ini bukanlah sebuah tragedi dan hanya satu pertandingan biasa saja," pungkas Nadal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar