]] Dynamic Blog: Hendardji: Saya Berani Berantas Narkoba di Kampung Ambon

Jumat, 22 Juni 2012

Hendardji: Saya Berani Berantas Narkoba di Kampung Ambon

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon gubernur DKI Jakarta Mayjen TNI (Purn) Hendardji Soepandji, mengaku sudah sering keluar masuk Kampung Ambon, yang terkenal sebagai sarangnya bandar narkoba.
Karena itu, ia tidak takut bila harus membasmi daerah yang dijuluki 'Kampung Narkoba'. Pernyataan ini disampaikan Hendardji di hadapan ratusan mahasiswa, saat Seminar Menyambut HUT ke-485 DKI Jakarta bertajuk 'Mau Dibawa ke Mana Jakarta Lima Tahun ke Depan', di Kampus Trisakti, Jumat (22/6/2012).

"Tentu saya berani. Mana, sodorkan surat perjanjian itu, saya tanda tangani detik ini juga!" tegasnya.
Sebelumnya, dalam sesi tanya jawab, seorang mahasiswa Fakultas Hukum Trisakti, menantang Bang Adji dengan sebuah pertanyaan yang intinya mengeluhkan keberadaan 'Kampung Narkoba' yang terletak di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat.
"Kalau Pak Hendardji jadi gubernur,
berani kah bapak memberantas narkoba yang bersarang di Kampung Ambon dengan mendirikan pos-pos polisi di tiap gang kampung?" tanya sang mahasiswa.
Selanjutnya, cagub nomor urut dua menceritakan pengalamannya menangani narkoba dan kriminalitas di ibu kota, saat masih menjabat Komandan Polisi Militer Daerah Militer Jakarta Raya (Danpomdam Jaya).
"Sejak 1997, saya sudah terbiasa memberantas narkoba dan tawuran," tutur Hendardji yang juga mantan Danpuspom.
Menurutnya, peredaran narkoba biasa bersaramg di daerah yang Berkumis (berantakan, kumuh, dan miskin), meskipun banyak juga di tempat elit.

Saat menjadi Danpomdam Jaya ini pula, Bang Adji terkenang kejadian reformasi 14 tahun silam, di mana ia terlibat aktif mengamankan ibu kota, termasuk menangani tragedi di Kampus Trisakti.
"Saat 12 Mei 1998, saya masuk Kampus Trisakti, karena diberitahu oleh Pak Sudi Silalahi, empat mahasiswa tewas tertembak," kenangnya.

Ditambahkannya, saat itu hanya ia yang bisa masuk kampus, sementara kebencian mahasiswa terhadap tentara demikian kental karena ulah Orde Baru.
"Alhamdulillah, foto saya masih terpampang di Museum Trisakti. Kampus ini akan terkenang seumur hidup saya," paparnya.

Dalam sambutannya saat membuka seminar, Wakil Rektor III DR HI Komang Suka’arsana SH MH, mengakui sosok Hendardji yang sudah tidak asing bagi sivitas akademika Usakti.
"Karena, beliau tentara yang berani masuk kampus saat kejadian Mei 98. Tapi, ini bukan kampanye loh," ujar Komang di hadapan ratusan audiens yang hadir.

Seminar yang menghadirkan cagub dan cawagub DKI berlangsung mulai pukul 10.00 WIB, dan berakhir sekitar pukul 11.30 WIB.
Seminar juga menghadirkan pakar tata kota, Yayat Supriyatna. Di hadapan para mahasiswa, visi-misi Hendardji diuji mulai dari program peremajaan kota, transportasi massal, dan ekonomi kerakyatan. Dipandu oleh dua moderator, diskusi berlangsung interaktif dalam nuansa yang sangat akademis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar